THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 19 Juni 2009


Solusi Concurancy Dalam Pemesana Tiket Pesawat Pada WK-Tour Dan MK-Tour

Setelah membahas mengenai masalah – masalah yang terjadi didalam Concurancy dan penjabaran dari kasus pemesanan tiket pesawat tersebut, maka kali ini saya akan memberikan penjelasan suatu solusi terhadap masalah – masalah yang terjadi tersebut.
Dalam pembahasan solusi concurancy ini, ada suatu konsep dasar yang mendasarinya, yaitu LOCKING, yang merupakan salah satu mekanis
me pengontrol Concurancy.
Dalam pembahasan mengenai solusi Concurancy ini, ada pula onsep yang akan dipakai , yaitu adanya pemakaian kunci yang disebut dengan KUNCI X, dan KUNCI S.
Kunci X itu send
iri adalah kunci yang bersifat ekslusif, yang dimaksudkan bahwa bila suatu transaksi memasang kunci X setelah pihak utama selesai melaksanakan transaksinya, maka transaksi tidak akan dapat dilakukan oleh pihak lainnya. Sedangkan Kunci S adalah kunci yang bersifat dapat digunakan bersama-sama, maksudnya bila suatu transaksi dipasang kunci S, pihak lain dapat melihat atau mengetahui dan bebas untuk dapat digunakan secara bersama-sama. Selain adanya konsep KUNCI X dan S, ada juga ada perintah SYNCHPOINT, yaitu suatu perintah yang berfungsi untuk dapat melepaskan kunci X, maksudnya adalah, setelah sutu transaksi pihak pertama melakukan pemasangna kunci X, otomatis pihak lain tidak dapat melakukan transaksinya, maka dari itu agar pihak lain dapat melakukan transaksi selanjutnya, pihak pertama harus melakukan SYNCHPOINT / Pelepasan kunci X, atau memberi izin pada pihak lain untuk dapat bertransaksi.

Dari penjelasan uraian diatas, maka selanjutnya dapat saya tampilkan suatu solusi dari masalah Concurancy yang sudah diuraikan sebelumnya, mengenai pemesana kursi pesawat. Berikut penjelasannya;

1. Masalah Kehilangan Modifkasi Sementara














Solusi dalam masalah modifikasi sementara diaras dapat dijelaskan bahwa pada T1, WK-Tour membaca atu melihat kursi yang tersedia dlam pemesana kursi pesawat A yaitu A1-A24. Setelah membacanya, WK-Tour memasang kuci S karma WK-Tour hanay melihat saja dan agar pada T3, MK-Tour bisa melihat atau membacanya juga bahwa kursai kelas A yang tersedia adalah A1-A24 dan MK-Tour pun memasang kunci S, karena hanya melihat saja. Selanjutnya pada T5, WK-Tour memesan kursi A1-A3, memesan disini dikatakan dengan memodifikasi. Kemudian WK-Tour harus memasang kunci X dan pada T7 WK-Tour melepas kunci X dengan Synchpoint, karena agar pada T8 MK-Tour dapat memesan kursi A2-A4 , yang berarti memodifikasi karena selanjutya pada T9, MK-Tour memasang kunci X Dan Synchpoint apabilla masih ada transaksi yang selanjutnya.

2. Masalah Modifikasi Sementara













Solusi untuk masalah Modifikasi Sementara Diatas dapat dijelaskan bahwa pada T1, WK-Tour membaca kursi yang tersedia dalam pemesanan kursi kelas, yaitu A5-A15. Sedangkan pada T2, WK-tour memasang kunci X karena selanjutnya pada T3, WK-Tour melakukan modofikasi dengan memesankursi A5-A10. Setelah itu pada T4, WK-Tour mencetak atau menulis A5-A10, setelah mencetak WK-Tour memasang kunci X, karena selanjutnya pada T8 MK-Tour ingin melakukan modifikasi dengan memesan A5-A15. Kemudian pada T9, MK-Tor mencetak atau menulis A11-A15, dan pada T10 Melakukan Synchpoint. Namun pada solusi pengatasan modifikasi sementara ini, sudah tidak ada kondisi roolback, karena pada transaksi sebelumnya sudah ada kunci X atau sudah dimodifikasi.


3. Masalah Analisa Yang Tidak Konsisten




















Solusi untuk analisa yang tidak konsisten diatas, dapat dijelaskan bahwa pada T1, WK-Toor membaca kursi pesawat yang tersedia untuk kelas A adalah A1-A10, dan untuk kelas B adalah B10-B24 sedangkan untuk kelas C adalah C10-C24, ketiga pembacaan tersebut dipasang dengan kurci S, karena hanya melakukan pembacaan. Lalu pada T7,WK-tour memesan kursi kelas A yaitu A5-A10 dengan memasang kunci X, karena sudah memodifikasi, kemudian mencetaknya, dan melakukan Synchpoint, agar pada T11, MK-Tour dapat melakukan pembacaan kursi yang sudah dipesan oleh WK-Tour, supaya MK-Tour dapat memesan kursi kelas A yang lainnya yaitu A15-A20. Lalu MK-Tour memasang kunci X karena sudah memodifikasi, namun tidak perlu melakukan Synchpoint untuk dapat lanjut pada T14, Karena WK-Tour memesan kursi kelas B, bukan kelas A yaitu, B10-B20, dan memasang kunci X. Selanjutnya demikian sama dengan transaksi sebelumnya, bahwa WK-Tour tidak perlu melakukan Synchpoint, karena yang akan selanjutnya dimodifikasi adalah kelas C, yaitu MK-Tour memesan kursi C20-C22, kemudian diCommited atau MK-Tour sudah menyelesaikan transaksi setelah modifikasi. Tapi MK-Tour harusa melakukan Synchpoint, karena padaT22, WK-tour ingin melakukan modofikasi dengan pemesanan kursi kelas C, yaitu C23-C24.



Demikian penguraian yang dapat saya jelaskan mengenai solusi terhadap masalah Concurancy dalam pemesanan kursi pesawat pada WK-Tour dan MK-Tour.






Masalah ConCurancy Dalam Pemesanan Pesawat Pada WK Dan MK Tour


Concurency merupakan suatu masalah yang ada didalam DBMS (Database Management System)
Dalam Penulisan saya kali ini akan membahas tentang macam – macam masalah yang disebabkan oleh suatu Concurancy dalam suatu kasus pemesanan kursi pesawat pada suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang travel, yaitu WK-Tour dan MK-Tour.
Berikut Penguraiannya :


1. Masalah Kehilangan Modifikasi (Lost Update Problem)










Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, dalam suatu waktu Wwk-Tour ingin memesan kursi pesawat kelas VIP untuk 3 orang yaitu A1-A3, tetapi MK-Tour juga ingin memesan kursi pesawat VIP sebayak 3 orang pada kursi A2-A4.
Dari uraian diatas terdapat suatu masalah bahwa tedapat kursi yang sama yang ingin dipesan oleh kedua travel tersebut, yaitu kursi A2 dan A3, sehingga mengakibatkan ketidakbenaran data pesanan. Masalah seperti ini dinamakan dengan masalah Kehilangan Modifikasi, yaitu masalah yang timbul jika
dua transaksi mengakses item database yang sama, yang dapat mengakibatkan nilai dari database tersebut tidak benar.

2. Masalah Modifikasi Sementara (Uncommited Update Problem)














Dalam Contoh Modifikasi Sementara ini, bahwa WK-Tour terlebih dahulu melakukan pemesanan kursi A5-A10 dari bangku yang tersedia yaitu A5-A15. Sedangkan pada saat MK-Tour ingin memesan, ia sudah mengetahui bahwa WK-Tour sudah terlebih dahulu memesan kursi A5-A10. Jadi, MK-Tour hanya dapat memesan dari sisa kursi yang tersedia yaitu A11-A15 dan semua kursi itu dipesan oleh MK-Tour. Namun ternyata terjadi suatu transaksi selanjutnya bahwa WK-Tour ingin merubah nomor kursi yang dipesan, atau mungkin membatalkan transaksi pemesanan kursi tersebut. Hal seperti ini disebut RoolBack, yaitu suatu yang telah selesai dikerjakan tetapi kemudian dibatalkan.

3. Masalah Analisa Yang Tidak Konsisten (Problem Of Inconsitensi Analisa)
















Dalam contoh Masalah Analisa Yang Tidak Konsisten diatas, dapat dijelaskan bahwa pada waktu 1(T1) WK-Tour membaca jumlah kursi yang tersedia untuk tiap kelasnya, sedangkan MK-tour tidak membaca, kemudian pada waktu ke2(T2) WK-Tour langsung memesan bangku untuk kelas A, yaitu (A5-A10). Sedangkan MK-Tour membaca dulu kursi yang tersedia dan seterusnya memesan kursi A15-A20 pada waktu ke3(T3) wk-Tour memesan kursi untuk kelas B, yaitu B10-B20,sedangkan MK-Tour memesan kursi kelas C yaitu C20-C22 dan MK-Tour langsung menCommite transaksinya (perintah yang telah dilaksanakan dengan selesai).


Sedangkan WK-Tour masih bertransaksi pada waktu ke 4(T4) yaitu memesan kelas C, namun demikian terjadi suatu kondisi bahwa, sebelumnya WK-Tour ingin memesan bangku untuk kelas C, yaitu C20-C24, namun ternyata pada saat WK-Tour bertransaksi pada waktu ke-3(T3), saat pesan B, ternyata MK-Tour sudah memesan kursi untuk kelas C, yaitu C20-C22. Jadi pada saat T4, WK-Tour hanya dapat memesan kursi yang masih tersedia, yaitu C23-C24.

Masalah seperti ini disebut Analisa Yang Tidak Konsisten, yaitu masalah yang timbul jika sebuah transaksi membaca suatu nilai, tetapi transaksi yang kedua mengupdate

beberapa nilai tersebut selama eksekusi transaksi pertama.


Demikian adalah penguraian yang dapat saya jelaskan mengenai masalah- masalah yang terjadi dalam Concurancy pada pemesanan kursi pesawat, pada travel wK-Tour dan MK-Tour.























Selasa, 16 Juni 2009

NormaLisasi Dokumen Pembayaran

Kali ini saya akan coba jelaskan mengenai Normalisasi
Normalisasi itu sendiri adalah suatu tehnik pengumpulan atau pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya sehingga da
pat membentuk WELL STRUCTURE RELATION.


Berikut ini akan saya jelaskanmengenai tahap pembuatan normaslisasi dari suatu dokumen Billing Rumah Sakit atau bukti pembayaran berobat rumah sakit.

Berikut Penjelasannya:













Gambar diatas merupakan contoh biling pembayaran yang akan dibentuk normalisasinya.
Dibawah ini adalah penguraian tentang Normalisasinya, Dari normalisasi ke-1, ke-2 dan k-3.

1.Normalisasi 1

Dalam Normalisasi ke-1 ini dituliskan semua record atau data yang berada pada dokumen pembayaran tersebut, namun sudah tidak ada kerangkapan datanya, dan terdapat suatu ketergantungan partial. Maksudnya adalah ada beberapa field yang menjadi candidat key.
Candidate Key dalam hal ini adalah satu set minimal atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian dari entity.
Record Yang term
asuk dalam Candidate Key disamping adalah yang diatamdai dengan tanda (*)

Berikut adalah tampilannya;





















2. Noramalisasi Ke-2

Dalam normalisasi ke-2 ini terdapat suatu pengelompokan beberapa atribut yang ada hubungan dekat. Dan terdapat suatu ketergantungan Fungsional danTransitif.
maksudnya adalah ketergantungan Fungsional, bahwa atribut yang bukan kunci bergantung pada atribut kunci.Sedangkan ketergantungan Transitifnya adalah bahwa ada suatu kunci yang menjadi kunci utama atau primary key dalam
tabelnya,namun menjadi kunci tamu atau candidat key pada tabelyang lain,ketika dikoneksikan.
Berikut tampilannya:


















3.Normalisasi Ke-3

Dalam Normalisasi Ke-3 ini, beberapa record dikelompokan dalam masing - masing tabelnya. Dan terdapat primary key yang bisa mewakili dalam masing-masing tabelnya.
Dan terdapat suatu ketergantungan Deterninan. maksudnya adalah setiap atribut bukan kunci harus berantung hanya pada primary key, dan pada primary key secara menyeluruh.
Berikut Tampilannya:





















Diatas adalah penguraian yang dapat saya jelaskan mengenai tehnik normalisasi serta penjelasan jenis key dan ketergantungan yang digunakan dalam masing-masing normalisasinya.

Selasa, 02 Juni 2009

Pembuatan Database Dengan MySQL

Berikut adalah contoh pembuatan databases LPK( Lembaga Pendidikan Kursus ) dengan menggunakan MySQL.

Database LPK tersebut terdiri dari tiga tabel yaitu;
Tabel siswa
, terdiri dari field- field berikut;
NIS, type data (char 8)
Nama, type data (char20)
Alamat, type data (char25)
Tabel kursus, terdiri dari field-field berikut;
Kd_kursus, type data (char8)
Nm_kursus, type data (char20)
Satuan, type data (char10)
Tabel Instruktur, terdiri dari field-field berikut;
Id_instruktur, type data (char8)
Nm_instruktur, type data (char20)
Alamat, type data char(20)

Berikut adalah langkah – langkah pembuatan database LPK;
Sebelum menjalankan perintah membuat database, terlebih dahulu melihat daftar database yang sudah ada, dengan perintah Show Databases;

Pembuatan Database;
Sintaks : Create Database (nm_database)
Aplikasi Sintaks: mysql> Create Database lpk;

Melihat daftar database yang sudah dibuat;
Sintaks; Show Databases;
Aplikasi Sintaks: mysql> Show Databases;

Mengaktifkan Database yang telah dibuat;
Sintaks: Use (nm_database)
Aplikasi Sintaks: Use lpk;

Berikut Tampilan SQL’nya ;

















Pembuatan Tabel
Sintaks; Create Table (nm_tabel)
(nama_kolom1,type_data_kolom1,nama_kolom2,type_data_kolom2,..)
Aplikasi Sintaks;
mysql> Create Table Siwa(
->Nis char(8) not null,
->Nama char(20) not null,
->Alamat char(20) not null)
->;
mysql> Create Table Kursus(
->kd_kursus char(8) not null,
->nm_kursus char(20) not null,
->Satuan char(10) not null)
->;

mysql> Create Table Instruktur(
->Id_instruktur char(8) not null,
->Nm_instruktur char(20) not null,
->Alamat char(20) not null)
->;


Berikut Adalah Tampilan SQL’nya;





















Melihat Daftar Tabel yang sudah dibuat;
Sintaks; Show Tables;
Aplikasi sintaks; mysql>show tables;

Berikut Tampilannya;













Melihat Struktur Tabel yang sudah dibuat;
Sintaks; Describe (nm_tabel)
Aplikasi Sintaks;
mysql> Describe siswa;
mysql> Describe kursus;
mysql> Describe instruktur;

Berikut Tampilan SQL’nya ;























Mengisi data baru ke dalam tabel
Sintaks ; Insert Into (nm_tabel) values(“data kolom1”,”data kolom2”,…);
Aplikasi Sintaks ;
mysql> Insert Into Siswa
-> values
-> (“12075054”,”Liana Enawati”,”Cipinang Besar Selatan”);
-> (“12075055”,”Nalyana”,”Cipinang Muara”)
-> ;


Berikut Adalah Tampilannya;






















Menampilkan Data yang telah dimasukan pada tabel;
Sintaks; Select * From (nama_tabel)
Aplikasi Sintaks;
mysql> Select nis,nama,alamat from siswa;
mysql> Select kd_kursus,nm_kursus,satuan from kursus;
mysql> Select kd_instruktur,nm_instruktur,alamat from instruktur;

Berikut Tampilan SQL’nya ;



Minggu, 12 April 2009

MODEL DATA

Dalam suatu Enterprise dari sebuah database, digunakan suatu Data Model.

Data Model yaitu suatu konsep yang dipakai untuk menerangkan adanya hubungan antar data satu dengan yang lainnya yang terdapat didalam suatu database.

Data Model itu sendiri mempunyai beberapa jenis, yang akan saya coba jelaskan disini adalah Data Model Berbasis Obyek dan Data Model Berbasis Record.

Data Model Berbasis Obyek , yaitu model data yang menggunakan konsep entitas, atribut, dan hubungan antar atribut.


Data model berbasis obyek ini, terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah ;

Entity Relationship Model, yaitu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database yang berdasarkan suatu persepsi bahwa pada kenyataannya dalam setiap obyek pasti mempunyai hubungan atau keterkaitan pada obyek yang lain.

Dalam Entity Relationship Model ini terdapat suatu aturan khusus yang harus ada dalam suatu database. Aturan terpentingnya adalah Mapping Cardinalities, yaitu menentukan keterhubungan satu atau lebih entitas yang dihubungkan dalam satu atau lebih entitas.

Ketentuan yang ada pada Mapping Cardinalities tersebut ada tiga, yaitu;

One to One, One to Many, Many to Many.

Dalam enterprise Kereta Api yang saya buat, contoh E-R Modelnya sebagai berikut








Dalam gambar ER-Model diatas, terdapat suatu istilah /pengertian dari symbol yang digunakan, berikut penjelasannya;

Ada dua obyek yang digunakan, yaitu Pembeli dan Kereta yang ditampilkan dengan symbol kotak.

Obyek pertama yaitu Pembeli, yang mempunyai atribut berupa kd-pembeli dan nama atribut itu sendiri adalah obyek dasar.

Obyek kedua yaitu Kereta, maksud obyek kereta ini sama halnya dengan karcis, yang ter

dapat kd,nm,jurusan dan harga, yang merupakan atribut dari tabel kereta.

Kedua obyek tersebut direlasikan dengan kata “Memesan”, yang ditampilkan dengan symbol segiempat. Serta symbol “Garis”, adalah untuk menunjukan relasi atau adanya hubungan. Jadi kesimpulannya, bahwa pembeli berhubungan dengan kereta, dengan cara memesan kereta.



Semantik Model, model yang hampir sama dengan ER-Model, tetapi hubungan antar entitynya tidak dihubungkan dengan symbol,melainkan dengan kata-kata.

Dalam enterprise kereta api yang saya buat, contoh Semantik Modelnya sebagai berikut ;










Dalam gambar Semantik Model diatas, terdapat suatu istilah atau pengertian dari symbol yang digunakan.

Dalam Semantik Model ini, terdapat kata “Mempunyai”, yang merupakan kata u

ntuk menghubungkan Kereta dengan Jurusan.

Terdapat pula kara “Adalah”, yang merupakan kata untuk menghubungkan Jurusan dengan Surabaya-Jakarta, maksudnya Surabaya-Jakarta merupakan jurusan dari kota ter

sebut.

Obyek Kereta juga mempunyai beberapa atribut, yaitu kd-nama, Jurusan dan Harga, yang digambarkan pula dengan symbol garis. Sedangkan Relasi/ hubungan dalam Semantik Model ini digambarkan dengan symbol panah.



Model Data Berbasis Record

Adalah Model data yang berdasarkan pada record untuk menjelaskan user tentang adanya hubungan Logika antara data satu dengan lainnya dalam suatu database.

Model Data Berbasis Record ini meliputi 3 jenis model data, yaitu Model Data Relational, Model Data Hirarki, dan Model Data Jaringan


Model Data Relational

Adalah suatu hubungan antar data dalam suatu database, yang ditampilkan berup

a tabel –tabel yang terdapat pula input data dari tabel database. Masing – masing tabelnya terdiri dari beberapa kolom dan baris.

Berikut tampilan contoh model data relational dalam database Kereta Api yang saya buat.

Tabel Kereta






Tabel Pembeli










Tabel Transaksi










Berikut penjelasan contoh Relational Model pada database Kereta Api yang saya buat ;

Suatu hubungan dalam Relational Model ini digambarkan dengan tabel –tabel yang masing-masing mempunyai record, dan ada satu tabel yang merupakan obyek relasi dari obyek lainnya.

Dalam relational model diatas, yang termasuk obyek reasi yaitu Tabel Transaksi, yang recordnya adalah kd-pembeli dari tabel pembeli, dan kd-kereta dari tabel kereta, serta ada record tambahan yaitu Jumlah-beli

Jadi kesimpulan Relationshipnya,bahwa dalam tabel transaksi terdapat kd-pembeli untuk data pembeli, dan kd-kereta untuk data kereta yang sudah dipesan oleh pembeli, serta Jumlah-

beli, maksudnya adalah berapa banyak jumlah-beli tiket kereta.


Model Data Hirarki

Adalah suatu model data yang didalamnya terdapat hubungan antar data satu dengan data lainnya, yang digambarkan dengan record dan link, dan record – record tersebut akan disusun menggunakan stuktur tree (pohon).

Berikut tampilan contoh model data hirarki dalam database Kereta Api yang saya buat.










Berikut penjelasan contoh Hirarki Model pada database Kereta Api yang saya buat ;

Dalam model data hirarki ini, hubungan relasinya ditunjukan dengan adanya suatu data yang mempunyai dua hubungan.

Contohnya pada gambar ini adalah pertama, kd-kereta, dalam tabel kereta, ia merupakan atribut untuk menjelaskan “apa kode keretanya”, sedangkan dalam tabel transaksi, ia merupakan atribut untuk menjelaskan “dalam transaksi tersebut kode kereta apa yang sudah dipesan”. Yang kedua adalah kd-pembeli, maksudnya dalam tabel pembeli, ia merupakan atribut untuk me

njelaskan “apa kode pembelinya”, sedangkan pada tabel transaksi, ia adalah atribut untuk menjelaskan “apa kode pembeli yang sudah memesan kereta” dalam saat transaksi tersebut.


Model Data Jarigan

Adalah model data yang hampir sama dengan model data jaringan, dimana terdapat hubungan antar data yang direpresentasikan dengan record dan link. Yang membedakan adalah susunan record dan linknya, yaitu network model menyusun record dalam bentuk graph.

Berikut tampilan model data jaringan dalam enterprise yang sudah saya buat ;











Gambar Model Data Jaringan ini sekilas hampir sama dengan model data hirarki, namun dapat kita lihat penggambaran letak, kd-kereta dan kd-pembeli hanya terdapat dalam tabel transaksi saja,tanpa ada dalam tabel kereta dan pembeli, dan untuk menunjukannya digunakan “garis miring”,yang dapat disebut dengan ”garis jaringan”.


Berikut penguraian mengenai Model Data yang dapat saya jelaskan pada Enterprise Kereta Api yang sudah saya buat.

Minggu, 05 April 2009

Bahasa DDL dan DML dalam sebuah Database

Dalam pembuatan suatu ENTERPRISE dalam database, dapat menggunakan dua bahasa yaitu DDL dan DML.
Dalam bahasa
DDL, ada beberapa perintah yang mengunakan bahasa tersebut, diantaranya sebagai berikut

1. Create, digunakan dalam pembuatan tabel ENTERPRISE, caranya ada dua,
Secara manual, yaitu dengan cara memilih / mengklik Create Table in Design View, dan secara otomatis dengan cara memilih / mengklik Create Table by Using Wizard.

Berikut
adalah tampilan Create untuk membuat tabel ENTERPRISE :
















Setelah mengcreate perintah diatas, maka input atau masukan data – datanya.
Data yang diinput diantaranya berupa Field Name, (nama datanya), Data Type (tipe data yang dipakai(text, number, date/time)), Field Size, (jumlah range karakternya), dan perintah lain sesuai keperluan.
Berikut adalah tampilan untuk menginput data ;





Modify, Dalam Ms. Acsess Modify sama halnya dengan Design View, yaitu perintah kembali ke tampilan untuk mendesain database sehingga data yang ingin diedit dapat langsung diedit dalam tampilan di Desain View tersebut. Disamping adalah tampilannya ;

Dalam bahasa DML, ada beberapa perintah yang termasuk, diantaranya sebagai berikut;

Query, dalam Query terdapat tabel ENTERPRISE yang sudah direlasikan, maksudnya antara tabel satu dengan yang lainnya ada hubungannya.

Dalam contoh enterprise kereta api ini, tabel yang direlasikan adalah kd kereta pada tabel kereta dengan kd kereta pada tabel transaksi, dan kd pembeli pada tabel pembeli dengan kd pembeli pada tabel transaksi.
Berikut adalah tampilannya ;
















For
m (Add, Find, Delete, Save dan Exit)
Form
adalah suatu obyek dalam Ms. Acsess, yang
didalamnya ada perintah yang termasuk bahasa DML, yang ditampilkan dengan perintah Command Button
Berikut contoh- contoh Command Button nya ;
Add
, digunakan untuk menambahkan data
Find
, dig
unakan untuk mencari data.
Delete
, digunakan untuk menghapus data.
Save
, digunakan untuk menyimpan data.
Exit
, digunakan untuk keluar dari f
orm.
Berikut adalah tampilannya ;























Repla
ce adalah pesan yang muncul ketika menempatkan suatu file baru ke dalam folder yang sudah terdapat file dengan nama yang sama seperti nama file yang baru
Berikut
adalah tampilannya ;













Sekian yang dapat saya jelaskan mengenai pemakaian bahasa DDL dan DML dalam suatu Database.